Beberapa keunikan dari Gedung Intiland Tower Surabaya:
1.Selesai dibangun pada tahun 1997 an, yang mana sudah memperhitungkan aspek Green Design dalam perancangan nya, yang mana istilah Green Design mulai populer di Indonesia beberapa tahun setelahnya. (Intiland Tower Surabaya adalah satu pioneer yang menerapan konsep Green dalam perancangan gedung di Surabaya)
2.Memiliki bentukan yang unik, tidak kotak, seperti bangunan pada umumnya pada waktu itu, tahun 1995 an.
(Sebuah desain yang kreatif haruslah unik, dan “out of the box” )
3.Meskipun termasuk bangunan yang relatif sudah lama berdiri di Surabaya (sejak tahun 1995), tapi masih kelihatan ‘tidak usang’ bila dibandingkan dengan bangunan-bangunan baru yang saat ini dibangun di Surabaya. (Sebuah desain sebaiknya diperhitungkan setidaknya sampai puluhan tahun ke depan, tidak berkesan ‘ketinggalan jaman’)
4.Memiliki bentuk arsitektur arsitektur yang miring, asimetris, ternyata memiliki perhitungan-perhitungan yang detail terhadap penyerapan cahaya alami dari matahari. (Sebuah desain selain indah dan unik, harus memiliki fungsi)
5. Bentuk kolom diagonal dari struktur arsitektur Intiland Tower Surabaya adalah ciri khas arsitektur Intiland Tower Surabaya, yang mana tidak terkungkung oleh kekakuan struktur (Sebuah desain yang baik harus memiliki ciri khas)
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Intiland Tower Surabaya, adalah gedung iconic yang berdiri sekitar tahun 1995 an, memiliki bentuk bangunan yang unik yang terletak di jalan Panglima Sudirman 101-103, Surabaya. Perancang arsitektur Intiland Tower Surabaya adalah Paul Rudolph, seorang arsitektur lingkungan berkebangsaan Amerika. Intiland Tower Surabaya diberi semboyan “Health of Future” oleh Paul Rudolph.
Gambar 1. Intiland Tower Surabaya. (Sumber: Indonesia design , p.37)
Paul Rudolf memberikan semboyan “Health of Future” pada gedung Intiland Tower, karena dalam konsep perancangannya, arsitektur Intiland Tower dirancang menjadi sebuah gedung yang peduli terhadap kesehatan fisik maupun mental penghuni gedung Intiland Tower Surabaya, berkat penempatan balkon serta teras yang tersebar merata di tiap-tiap lantai.
Intiland Tower Surabaya, selain penempatan balkon yang berfungsi memenuhi kebutuhan kesehatan fisik dan mental penghuninya, juga didesain dengan konsepsi Tropis Vernakular. Arsitek dari gedung Intiland Tower Surabaya menggabungkan berbagai potensi alami yang tersedia di lingkungan site berada, dan memanfaatkannya untuk membantu life cycle bangunan. Contoh dari penerapan konsepsi TropisVernakular adalah pemanfaatan sinar matahari yang berlimpah pada daerah tropis menjadi sumber pencahayaan alami untuk mendukung aktivitas bekerja pengguna ruang pada ruang dalam gedung Intiland Tower Surabaya. Sinar matahari dibutuhkan manusia sebagai sumber cahaya alami yang tidak dapat habis dan tidak dipungut biaya, akan tetapi sinar matahari juga menyebabkan gangguan sengat atau panas, yang mana bila masuk ke dalam ruang dalam gedung Intiland Tower Surabaya akan menyebabkan suhu udara pada ruang dalam gedung Intiland Tower Surabaya menjadi panas. Untuk mengatasi masalah suhu ruang dalam yang menjadi panas akibat sinar matahari, arsitek dari Intiland Tower Surabaya mengaplikasikan kanopi aluminium spandrill di tiap muka unit ruang, yang berguna untuk memilah level ultraviolet sinar matahari dan menerapkan teras sebagai perangkap angin yang akan mendinginkan gedung Intiland Tower Surabaya secara alami, serta menerapkan kaca jendela jenis Pa-nasap Grey yang berfungsi untuk menyaring level sinar matahari untuk masuk ke dalam ruang dalam (lihat gambar 2). Hasil dari penerapan aluminium spandrill, penerapan teras sebagai perangkap angin, dan penggunaan kaca jenis Panasap Greyadalah pengurangan radiasi panas yang merembes ke ruang dalam gedung Intiland Tower Surabaya. Efeknya, pengelola dapat menekan cooling load AC, yang artinya penghematan biaya.

Gambar 2. Sketsa Pemilahan Sinar Matahari.(Sumber: Indonesia design, p.37)
Intiland Tower Surabaya memiliki bentuk arsitektur yang miring, asimetris selain memenuhi kebutuhan unsur teras dan kanopi yang efektif sebagai perangkap angin, arsitek juga menerapkan unsur Light and Shadow pada bentuk arsitektur Intiland Tower Surabaya. Efek Light and Shadow pada arsitektur Intiland Tower Surabaya berasal dari shape bangunan, yang mana mengikuti pergerakan arah cahaya matahari.(lihat gambar 3).
Gambar 3. Sketsa Bentuk Arsitektur Terhadap Pergerakan Cahaya Matahari
Bentuk kolom diagonal dari struktur arsitektur Intiland Tower Surabaya adalah ciri khas arsitektur Intiland Tower Surabaya, yang mana tidak terkungkung oleh kekakuan struktur. Material kaca sebagai unsur facade bangunan, minim digunakan pada gedung Intiland Tower Surabaya, dikarenakan semakin banyak kaca yang dipakai akan menyebabkan semakin banyak cahaya matahari yang masuk ke dalam ruang dalam bangunan gedung, efeknya akan meningkatkan penggunaan listrik melalui AC. Hal ini disebabkan oleh, dengan kondisi iklim dan sengat matahari di Indonesia, semakin banyak cahaya matahari yang masuk juga menyebabkan ketidaknyamanan yaitu gerah, sehingga pengguna dari ruangan itu menyalakan AC dengan temperatur yang lebih tinggi, sehingga AC menyedot kebutuhan listrik lebih tinggi juga. Jadi untuk kondisi iklim di Indonesia, penggunaan banyak material kaca untuk bangunan tinggi belum tentu efektif untuk menciptakan sebuah desain yang Green, hal ini yang dipertimbangkan oleh perancang dari Intiland Tower Surabaya.
Sumber: Karya Penelitian Kajian Sistem Pencahayaan Alami Terhadap Kenyamanan Pada Kantor Manajemen Gedung Intiland Tower Surabaya. Diteliti oleh Rachmad Adiwijaya, lulusan Desain Interior UK.Petra, Surabaya.